Rabu, 13 November 2019

Citilink Alihkan Beberapa Penerbangan di Bandara Halim ke Soetta

"Citilink Alihkan Beberapa Penerbangan di Bandara Halim ke Soetta , Jakarta - Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny Butarbutar menerangkan akan mengubah beberapa jadwal penerbangan yang awalnya pergi dan pergi melalui Bandara Halim Perdanakusuma jadi ke Bandara Soekarno-Hatta. Ini ialah imbas dari ditutupnya Bandara Halim Perdanakusuma dari pekerjaan operasional sipil pada tanggal 1,2, 3 dan 5 Oktober 2017 pada pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB. “Kami akan kerjakan penyesuaian jadwal penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma terkait pekerjaan yang akan berjalan di bandara itu sampai pekerjaan operasional penerbangan Citilink masih berjalan dengan aman dan lancar,” papar Benny diambil dari siaran wartawan Citilink Indonesia, Sabtu, 30 September 2017. Ia menjelaskan acara yang disebutkan ialah rangkaian Hari Tahun Tentara Nasional Indonesia yang akan berpusat diPangkalan Penting TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Saat ini dari sana tengah berjalan persiapan latihan terbang dan akrobatik udara di Jakarta. Seterusnya Benny menjelaskan, keseluruhnya penerbangan yang alami perpindahan itu seputar 49 penerbangan dengan rincian 35 penerbangan pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2017 dan 14 penerbangan pada tanggal 3 dan 5 Oktober 2017. Tentang tujuannya, yakni dari dan mengarah Bandara Halim Perdanakusuma dengan arah Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Palembang, Solo, Malang, Denpasar, Lombok, Medan dan Padang. Terkait perpindahan itu Benny merekomendasikan pada calon penumpang untuk gunakan fasilitas situs check-in dan ada lebih awal bikin menggindari penumpukan penumpang di bandara. Selain itu, masyarakat dapat menggunakan fasilitas re-schedule (penjadwalan ) dan re-route (perubahan rute) penerbangan yang prosesnya dapat ditangani dengan mengontak call center Citilink Indonesia di 0804 1 080808. Dengan catatan proses perubahan rute masih mempertimbangkan kepadatan di bandara pilihan yang dituju. M JULNIS FIRMANSYAH "" "

Rabu, 30 Oktober 2019

Gili Iyang Pulau Oksigen Tertinggi itu Akhirnya Dialiri Listrik

"Gili Iyang, Pulau Oksigen Tertinggi itu Selanjutnya Dialiri Listrik , Jakarta - Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang disebutkan pulau dengan kandungan oksigen tertinggi di dunia, selanjutnya nikmati listrik. Pada hari Jumat ini, kami sukses jalankan pembangkit listrik bermesin diesel di Pulau Gili Iyang, kata General Manager PLN Distribusi Jawa Timur Dwi Kusnanto dalam rilisnya, Jumat, 10 November 2017. Baca juga: Penggolongan Listrik, PLN: Customer setia Lama Tidak Harus Ganti 4400 VA Gili Iyang, yang sejak 2015 direncanakan menjadi tempat wisata kesehatan, ialah pulau dengan kandungan oksigen tertinggi di dunia yakni 21,5 persen atau lebih tinggi dari kandungan oksigen rata-rata sebesar 20 persen. Saat ini warga Gili Iyang bisa nikmati listrik PLN, kata Dwi waktu resmikan pengoperasian mesin pembangkit mempunyai 3x500 kilo Watt yang bisa siapkan listrik bikin 3.000 rumah di dua desa Pulau Gili Iyang yakni Bancamara dan Banraas. Ia menjelaskan usaha PLN mengalirkan listrik di pulau paling depan di Jawa Timur itu memiliki halangan tersendiri. Untuk mendaratkan mesin trafo, PLN harus mengmelawan halangan kondisi alam dan laut di sekitar pulau yang tidak kemungkinan besar kapal merapat dengan stabil, katanya. Selanjutnya, dengan masyarakat di tempat, PLN membuat daratan dari tumpukan karung berisi pasir sampai ketinggian penuhi untuk mendaratkan mesin pembangkit. Semua kesulitan dan halangan ini pupus setelah tiang beton dan trafo sukses kami dirikan serta terpasangnya jaringan sampai kWh mtr. ke rumah-rumah warga, tuturnya. Dalam kesempatan yang sama Bupati Sumenep A Busyro Karim menerangkan pengaliran listrik itu ialah hari bersejarah bikin warga Gili Iyang. Semoga listrik ini bawa serta keberkahan bikin kita dan warga Gili Iyang khususnya, supaya semakin tingkatkan kemampuan pariwisata. Insya Allah, kehidupan warga dan ekonomi dalam tempat ini bertambah bertambah baik, tuturnya. Pembangunan kelistrikan di Kecamatan Dungkek itu ada salah satunya di Desa Bancamara (Dusun Malengngen, Bancamara Barat, Bancamara Timur, Lembana, dan Baneteng Laok) dan Desa Banraas (Dusun Asem, Ra'as Barat, Ra'as Timur, dan Bungkok). Saat ini, rasio elektrifikasi Kabupaten Sumenep masih 87,65 persen. Tahun depan kami akan mengalirkan listrik untuk 14 desa menebar di Pulau Sepanjang, Raas, dan Kangean. Lalu pada 2019, direncanakan Pulau Tonduk, Pulau Gua Gua, Paleyat, Masakambing, Saubi, Sakala, Pagerungan Kecil, dan Sabunten akan terlistriki untuk mewujudkan program Sumenep 100 persen jelas, kata Dwi. ANTARA "" "

CEO Bitcoin Indonesia_Itu Aset Digital Bukan Untuk Pembayaran

"CEO Bitcoin Indonesia: Itu Asset Digital Bukan Untuk Pembayaran , Jakarta – Bank Indonesia (BI) melarang penggunaan mata uang virtual seperti Bitcoin jadi alat pembayaran. Dalam kebijakannya, bukan sekedar rupiah, tidak ada mata uang lain yang sah jadi alat pembayaran. Menanggapi hal tersetbut, CEO Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan menerangkan bila perusahaanya betul-betul memberikan suport kebijakan BI. Oscar menerangkan bila perusahaanya sepakat bila transaksi di Indonesia harus menggunakan mata uang Rupiah. “Kami lebih lihat semua cryptocurrency jadi digital asset dan bukan jadi pola pembayaran,” kata Oscar pada Tempo pada Selasa, 16 Januari 2018. Selain itu, Oscar menjelaskan bila perusahaanya memang bernama Bitcoin Indonesia tetapi sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung dengan pola pembayaran bitcoin. Menurut Oscar, perusahaanya hanya jadi marketplace bikin semua token public blockchain di dunia. “Bitcoin cuma diantaranya produk kami saja bukan sekedar dari Ripple, Ethereum, Stellar atau token lainnya,” tuturnya. Awalannya, BI melarang penggunaan mata uang virtual seperti Bitcoin jadi alat pembayaran. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Pola Pembayaran Bank Indonesia, Eni V. Panggabean, menerangkan larangan itu dibuat membuat perlindungan masyarakat. Mata uang virtual ini memiliki dampak tinggi merugikan konsumen dan mengganggu kestabilan ekonomi, tuturnya di kantornya, Jakarta, Senin, 15 Januari 2018. Dampak itu terlihat dari ciri-ciri mata uang virtual yang tidak memiliki penanggung jawab dan ketetapan yang tentu. Mata uang itu tidak memiliki standar internasional untuk yakinkan keamanannya dan ketentuan mengenai harga. Keadaannya berbeda dengan rupiah yang memiliki kepastian hukum, seperti dari undang-undang dan bank sentral. Dari sisi transaksi, mata uang virtual ditangani tanpa penghubung dan berupa final. Waktu berjalan keluhan, tidak ada pihak yang menanggapi. Bukti larangan lainnya adalah jati diri aktor transaksi tersamarkan. Eni menerangkan bitcoin bisa dipakai untuk pekerjaan ilegal seperti tindak pidana pencucian uang sampai pendanaan terorisme. "" "

Apa Hubungan Yawadwipa dengan Keluarga Cendana_

"Apa Hubungan Yawadwipa dengan Keluarga Cendana? , Jakarta - Chief Operating Officer Yawadwipa Group of Companies Prasetyo Singgih menerangkan walaupun masih berkaitan akrab dengan keluarga Cendana, ia menegaskan tidak ada terjebak keluarga sisa Presiden Soeharto itu dalam permasalahan bisnisnya, terhitung ide pembelian Bank Mutiara. Singgih memang memiliki “hubungan” dengan Keluarga Cendana. Kakaknya, Pratikto Singgih, adalah tersisa suami Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto. “Kakak aku kan mempunyai anak (dengan Mamiek), jadi otomatis hubungan itu tidak putus demikian saja,” tuturnya pada Tempo minggu tempo hari. Putra-putri almarhum Pak Harto, kata Singgih, sampai sekarang belum pernah berubah pada keluarganya. Demikian pula sebaliknya. Dari sejak almarhum Ibu Tien masih tidak mati istri Pak Harto itu inginkan hubungan yang benar-benar baik dengan besan-besannya. Tapi, keakraban dua keluarga itu tidak menebar ke permasalahan usaha dan keuangan. “Tidak. Dan aku rasa tindakan Keluarga Cendana tidak menonjol dibagian usaha. Kalaupun bertemu, kami belum pernah bicara tentang peluang usaha,” kata Singgih. Nama Yawadwipa mendadak ada ke permukaan. Perusahaan investasi asal Singapura yang baru berdiri pada 9 Januari 2012 itu, menjelaskan siap beli Bank Mutiara seharga Rp 6,7 triliun. Angka itu sama juga dengan dana talangan yang dikocorkan pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada bank yang dahulunya bernama Century tiga tahun tempo hari. Penawaran ini mencengangkan. Pengamat perbankan menaksir harga wajar bank tersisa punyai Robert Tantular itu, saat ini Rp 3 triliun sampai Rp 3,5 triliun saja. Tahun tempo hari LPS mendiskualifikasi sembilan penawar Bank Mutiara karena dilihat tidak jelas investor pokoknya. Yawadwipa ada dengan teka-teki baru: angka Rp 6,7 triliun dilihat begitu berlebihan untuk satu bank mempunyai permasalahan yang permasalahan politiknya dan belum usai. Walaupun dengan teknis ide Yawadwipa mengakuisisi Bank Mutiara dari LPS dibolehkan, beberapa dugaan merebak. Bukti bila pembelian ini “murni bisnis” kurang memberi kepercayaan khalayak. Ada yang mencuriga terjebak pemilik lama, ada pula yang mereka-reka dugaan keterikatan beberapa pengusaha besar. Ada pula yang menaruh syak, jangan-jangan ini pencucian uang. BOBBY CHANDRA | ANDARI KARINA ANOM "" "